Selasa 25 Nov 2014 14:14 WIB

JK Wacanakan Kurangi Porsi Jam Berkantor Wanita

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
Ibu dan wanita karier/ilustrasi
Foto: straighterline.com
Ibu dan wanita karier/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres Jusuf Kalla (JK) mewacanakan akan mengurangi jam berkantor bagi para wanita hingga dua jam. Usulan itu disampaikan kepada Ketua Umum Persatuan Umat Islam (PUI) Nurhasan Zaidi saat mengunjungi JK di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (25/11). 

Menurut Nurhasan, gagasan itu dicetuskan karena keprihatinan JK terhadap nasib anak bangsa saat ini. JK khawatir kondisi anak bangsa justru tak diperhatikan jika peran ibu untuk mendidik anak-anaknya berkurang. 

"Masukan beliau tentang kekhawatiran emansipasi wanita. Jadi dengan teknologi yang sangat canggih sekarang ini beliau ada pikiran menarik. Hak-hak atau kewajiban wanita yang aktif sebagai pegawai negeri atau swasta itu porsinya dikurangi," terangnya usai menemui JK. 

Nurhasan menjelaskan, wanita memiliki kewajiban untuk menyiapkan pendidikan anak bangsa agar lebih berkualitas pada masa depan. Karena itu, setiap harinya para wanita yang bekerja dapat mengurangi dua jam kerjanya. 

"Sehingga, beliau mengusulkan mengurangi waktu dua jam dalam sehari untuk berkantor. JK mengusulkan satu jam sebelum masuk kantor dia lebih dikurangi, pulangnya juga lebih dipercepat," katanya.  

Menurutnya, JK pun memberi contoh sejumlah negara yang menerapkan hal ini, seperti di Jepang. Usulan ini dinilainya bukan dilakukan untuk membatasi peran para wanita. Namun, agar para wanita lebih banyak memberikan perhatiannya kepada anak-anaknya. 

Nurhasan mengatakan usulan ini baru dibahas dengan PUI setelah JK mendapatkan pesan terkait kekhawatiran penyiapan generasi muda ke depan. Ia pun menegaskan akan memberikan dukungannya terhadap usulan JK tersebut. 

"Sebenarnya kami di PUI wacana itu sudah lama, bahwa peran ibu itu harus lebih berperan, jangan sampai penyiapan anak bangsa itu tidak bisa dengan teknologi, peran ibu sebagai pendidik awal," katanya.  

Kunjungan PUI ke Kantor Wapres ini dilakukan untuk mengundang JK dalam acara pembukaan muktamar PUI di Palembang pada 9-10-11 Januari 2015.

Sebelumnya, saat menghadiri Konferensi Besar Fatayat NU ke XV di Kementerian Agama, Jumat (21/11) kemarin, JK menyebut peranan perempuan Indonesia kini semakin meningkat tiap tahun. 

Menurutnya, kondisi ini merupakan dampak dari kecanggihan teknologi. Sehingga perempuan dapat lebih mempunyai karier dari pada masa lalu. 

Ia menjelaskan, pada zaman dahulu wanita harus menghabiskan waktunya melakukan pekerjaan rumah tangga. Namun, saat ini perempuan hanya membutuhkan waktu sebentar untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga berkat adanya teknologi.   

Kondisi ini pun mendorong perempuan memanfaatkan kesempatannya sehingga banyak perempuan yang berhasil mengejar karirnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement