Selasa 25 Nov 2014 13:32 WIB

Unpad Gelar Pertemuan Ilmiah Kependudukan dan Pembangunan

Kampus Unpad, Bandung
Kampus Unpad, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID,JATINANGOR –  Unpad bekerja sama dengan Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Universitas Gadjah Mada, dan United Nations Population Fund (UNFPA),  melakukan pertemuan ilmiah guna membahas persoalan kependudukan dan pembangunan berkelanjutan. Pertemuan yang diadakan pada Rabu-Jumat (26-28/11) di gedung Rektorat Unpad, Jatinangor ini, merupakan  

adah interaksi intelektual di kalangan ahli dan praktisi kependudukan dan demografi.

“Berbagai hasil penelitian, kajian dan pengembangan model akan didiskusikan dalam pertemuan ilmiah ini,” kata Kepala UPT Humas Unpad Soni  A. Nulhaqim, Selasa (25/11).

.  

Kependudukan merupakan salah satu faktor kunci dalam pembangunan berkelanjutan. Pada pertemuan Rio + 20 di Brasil tahun 2012, kepala negara dan kepala pemerintahan dalam dokumen ‘the future we want’ menyepakati bahwa  pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang berpusat pada manusia. Salah satu butir deklarasi menyatakan “We emphasize that sustainable development must be inclusive and people-centered, benefiting and involving all people, including youth and chlidren”.

 

Pembahasan pembangunan pasca-2015, juga dengan jelas menekankan pada perlunya pembangunan yang inklusif dan berpusat pada manusia atau penduduk serta memperhatikan dinamika penduduk. Kerangka pembangunan paska MDGs 2015 atau yang dikenal sebagai Post 2015 atau Sustainable Development Goals menekankan tiga pilar pembangunan untuk menuju pembangunan berkelanjutan.

Ketiga pilar itu adalah pembangunan sosial yang berkelanjutan, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Titik sentral dari tiga pilar tersebut adalah inklusivitas dan people centered. Artinya, manusia atau penduduk menjadi titik sentral. Meningkatnya komitmen dan perhatian terhadap isu kependudukan dalam mewarnai kerangka pembangunan harus didukung oleh semua pihak termasuk kaum intelektual dan praktisi kependudukan.

Adapaun para narasumber terdiri dari Prof Dr. Emil Salim, S.E, Ketua Watimpres; Prof Dr. Haryono Suyono, Pimpinan Haryono Center; Prof. Sudharto P Hadi, MES, PhD, Rektor Undip; Prof. Suahasil Nazara, S.E., M.Sc, Ph.D, Guru Besar UI; Dr. Riwanto Tirtosudarmo, Peneliti Senior LIPI; Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA, Rektor Unpad; Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, SpGK, Kepala BKKBN; Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, MSc, ScD, Guru Besar UGM; Ir. Suharti, MA, Ph.D, Direktur Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian PPN/Bappenas. Keynote Speaker: Dr. Andrinof A. Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement