Selasa 25 Nov 2014 13:14 WIB

Bangun Jakarta, Ahok Contek Singapura

Rep: C07/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta
Foto: Republika/Tahta
Pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadikan Singapura sebagai salah satu acuan pembenahan di Jakarta. Menurut Ahok, beberapa tahun silam Singapura memiliki masalah yang sama dengan Jakarta, namun akhirnya pemerintah dan masyarakat di negeri singa itu dapat mengatasinya.

"Bagaimanapun juga kalau kita mau bangun kota, saya katakan paling gampang itu nyontek Singapura. Dia sudah punya pengalaman," kata Ahok seusai mengadakan pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Teo Ser Luck, di Gedung Balaikota Jakarta, Selasa (25/11).

Ahok mengatakan salah satu permasalahan yang telah berhasil diatasi oleh Singapura adalah pengolahan air limbah dan pengelolaan air bersih. Selain itu, kata Ahok, Pemerintah Singapura juga berhasil membuat warganya rela menyerahkan sebagian lahannya untuk pembangunan sarana transportasi massal, yakni dengan cara menaikan koefisien lantai bangunan (KLB) bagi warga yang terkena dampak pembangunan.

"Kita juga akan naikkan KLB kita seperti di Singapura. Jadi rumah warga yang dilewati kereta boleh tinggi. Gedung Anda boleh tinggi kalau dilewati mass rapid transit. Kita ingin nyontek banyak dari Singapura," ujar dia.

Saat ditanyakan mengenai pertemuannya dengan Teo, Ahok memaparkan dalam pertemuan itu lebih banyak membahas mengenai rencana kerja sama yang akan dilakukan oleh Pemerintah Singapura dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Baik dalam bidang industri, transportasi, maupun pembangunan lainnya.

Menurut Ahok, kunjungan Teo pada hari ini akan segera ia tindaklanjuti ke jajaran petinggi BUMD-BUMD milik Pemprov DKI maupun ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta.  "Kita bisa bangun kawasan industri bersama, reklamasi bersama, kereta barang, pengolahan air limbah, banyak lah pokoknya. Jakarta sudah punya master plan, transportasi massal dengan RTH yang cukup. Jadi Jakarta mesti dibuat enak orangnya," tuntasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement