Senin 24 Nov 2014 17:27 WIB

Menkes: Budaya Minum Jamu Harus Dilestarikan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Berbagai jamu terhidang sepanjang Mei di Hotel Borobudur.
Foto: dok Hotel Borobudur
Berbagai jamu terhidang sepanjang Mei di Hotel Borobudur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menggiatkan budaya minum jamu di lingkungan kantor kementerian kesehatan. Itu dilakukan dengan menyajikan minuman kesehatan tradisional tersebut dalam setiap rapat maupun acara, menggantikan teh atau kopi.

"Sekarang dalam setiap rapat atau acara, kami menyediakan  berbagai minuman jamu. Antara lain beras kencur, kunir asam, maupun jahe yang lebih menyehatkan tubuh dibandingkan kopi," katanya Senin (24/11).

Berdasarkan  data riset kesehatan dasar (rikesdas) 2013, sekitar 30,4 persen penduduk Indonesia telah memanfaatkan ramuan kesehatan tradisional. Sebanyak 49 persen diantaranya menggunakan ramuan jamu.

"Hampir semua yang mengkonsumsi jamu menyatakan jamu bermanfaat bagi kesehatan. Budaya bangsa kita minum jamu harus terus dilestarikan," ujar Nila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement