REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Meski dikenal sebagai sosok tegas memberantas kerugian negara di bidang maritim, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ternyata peduli pada mitigasi bencana di Indonesia.
"Kita harus punya mitigasi yang baik. Saya tidak akan di sini tanpa tsunami Aceh," ujar Susi, Senin (24/11).
Ia pun ikut berbagi pengalamannya dalam penanganan bencana tsunami tahun 2004 lalu. Menteri Susi menyatakan, Indonesia belum siap menghadapi bencana saat itu.
"Kurangnya infrastruktur, no warning system, dan lingkungan hidup yang buruk," ujarnya.
Susi juga menjabarkan, tsunami di Aceh saat itu menelan korban setidaknya 150 ribu jiwa dan kerugian ekonomi hingga Rp 48 triliun. Di bidang perikanan, tercatat 12.300 kapal nelayan hancur di sepanjang pantai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
"Satu hal yang harus dimaknai dengan cermat adalah kesiapsiagaan bencana. We still have a lot to learn and a lot to prepare," lanjut Menteri Susi.
Beberapa poin lain yang akan dimatangkan demi tercapainya Indonesia yang siap dengan bencana adalah, perencanaan lokasi pelabuhan umum dan perikanan di daerah rawan bencana, zonasi kawasan pesisir, rencana pengembangan pesisir wisata bahari, dan infrastruktur penunjang untuk tol laut.