Ahad 23 Nov 2014 19:57 WIB

Satu Desa Ditarget Miliki Satu BMT

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Djibril Muhammad
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)
Foto: Republika/Aditya
Baitul Mal wa Tamwil (BMT)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) se-Indonesia (Absindo) menargetkan tahun 2015 nanti setiap desa memiliki satu BMT atau one village one BMT (OVOB).

Ketua Umum Absindo, Aries Muftie mengatakan, untuk membantu pengembangan industri keuangan nonbank (IKNB) di Indonesia, membangun sinergi produk keuangan mikro Islami, mendukung keberlanjutan program keuangan, dan pengembangan keuangan Islami maka jawabannya adalah program satu desa satu BMT (OVOB).

"OVOB merupakan pendekatan baru untuk inklusi keuangan dan pengembangan himpunan atau komunitas di Indonesia," ujarnya kepada Republika, Ahad (23/11).

Menurutnya, OVOB dibutuhkan karena pada 2015 nanti pemerintah akan mendistribusikan dana sekitar Rp 1,4 miliar per tahun untuk setiap desa.

Pihaknya mengasumsikan ada 82 ribu desa di Indonesia. Artinya, kata dia, pemerintah sedikitnya mengucurkan dana lebih dari Rp 100 triliun untuk 82 ribu desa tersebut.

Disinilah peran BMT atau OVOB sebagai salah satu institusi di desa yang bisa mendayagunakan dana tersebut supaya tepat sasaran, tepat guna, hingga tepat waktu. Apalagi, kata dia, BMT memiliki kelebihan tahan terhadap guncangan apapun.

"Untuk itu, kami menargetkan satu desa ada satu BMT. Ini untuk memudahkan masyarakat dalam mengelola keuangan," katanya.

Tak hanya itu, pemerintah dan Absindo mengaku menyediakan bantuan dan fasilitas berupa pelatihan, dukungan teknis, administrasi, hingga keuangan. Sehingga diharapkan OVOB ini bisa menjadi bagian desa EMAS atau Enterpreneur, Mandiri, Aman, Sejahtera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement