REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Provnsi Jawa Tengah tengah memprioritaskan pembangunan lima waduk. Pembangunan waduk diperkirakan menelan dana sekitar Rp 400 miliar per waduk.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan pembangunan waduk tersebut mendukung target Kementerian Pertanian dalam mendorong Jateng sebagai penyumbang bahan pangan. Waduk itu diperkirakan akan mengairi 80 ribu hektare sawah di Jateng.
“Saya sudah bicara dengan menteri Pekerjaan Umum, kita akan selesaikan lima waduk, di Karanganyar, Wonogiri, Blora, Kudus, dan Cilacap,” kata Ganjar seusai menghadiri acara Bankers Dinner di JCC Senayan, Kamis (20/11) malam.
Saat ini, waduk di Karanganyar telah memasuki tahap ground breaking. Sedangkan waduk di Kudus dan Wonogiri baru selesai proses pembebasan lahan. Sementara waduk di Blora Martenggeng Kabupaten Cilacap telah selesai dibuat Detail Engineering Design (DED) namun belum ditindak lanjuti. Ganjar telah meminta pembanguna waduk di kedua wilayah itu dilanjutkan.
Namun, Ganjar menegaskan dana Rp400 miliar belum tentu cukup. SEbab, estimasi dana itu belum termasuk pembebasan lahan.
“Itu belum termasuk pembebasan lahan, kalau di Martenggeng itu mahal sekali bisa sampai Rp 600 miliar,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Ganjar menyambut baik kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) awal pekan lalu. Menurutnya, penghematan subsidi BBM bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur termasuk waduk.
“Kenaikan BBM itu given, sekarang tinggal bagaimana menyikapinya. Kalau hemat Rp 100 triliun bisa untuk waduk,” ujarnya.