Ahad 23 Nov 2014 09:27 WIB

BBM Naik, Warga Indramayu Belum Terima Dana Perlindungan Sosial

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU.
Foto: Republika/Prayogi/ca
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan ribu warga miskin di Kabupaten Indramayu hingga kini belum menerima pencairan dana perlindungan sosial. Padahal, sejak harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan awal pekan kemarin, mereka telah mengalami dampak akibat naiknya harga barang kebutuhan pokok maupun ongkos angkutan.

 

"Belum menerima,’" ujar seorang warga miskin di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Darsinih, Ahad (23/11).

 

Ia mengaku tidak mengetahui kapan dana tersebut akan dikucurkan. Dia menyatakan, dana itu sangat dibutuhkannya untuk membantu meringankan beban hidup keluarganya sehari-hari, yang semakin berat pascakenaikan harga BBM.

 

"Sekarang semua harga pada naik, terutama beras dan sayuran," ujarnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya, Saryem. Dia pun mengaku sangat menantikan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. "Harga sembako di pasar pada naik, ongkos angkot (angkutan perkotaan) juga naik, tapi penghasilan gak naik. Pusing!," ujar ibu enam anak yang sehari-hari berjualan jajanan anak sekolah tersebut.

 

Seorang nelayan di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kajidin, juga mengaku belum menerima dana perlindungan sosial tersebut. Bahkan, dia mengaku tidak tahu apakah akan memperoleh dana itu atau tidak.

"Dari dulu, nelayan di sini (Karangsong) banyak yang tidak pernah dapat bantuan, baik itu BLT, kartu pintar, kartu sehat, maupun yang lainnya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Cabang Indramayu, Norman Fitriadi, membenarkan hingga akhir pekan kemarin belum membagikan dana perlindungan sosial senilai Rp 200 ribu per bulan itu. Menurutnya, pihaknya masih melakukan persiapan dan krordinasi dengan pemda setempat.

 

"Rencananya, dana perlindungan sosial akan mulai dibagikan pada Senin (24/11)," katanya.

 

Norman mengatakan di Kabupaten Indramayu, jumlah peneriman dana perlindungan sosial mencapai 173.627 rumah tangga sasaran (RTS). Pada Senin (24/11) mendatang.

Pencairan dana tersebut akan dilakukan di Kantor Pos Besar Indramayu kepada warga miskin di dua kelurahan dan satu desa, yakni Kelurahan Margadadi dan Karangmalang, serta Desa Tambak, Kecamatan Indramayu.

 

Untuk selanjutnya, PT Pos Indonesia akan membuka 31 titik layanan pembayaran di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu. Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan warga miskin penerima dana bantuan yang hendak mencairkan dana tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement