REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai penyelesaian berbagai konflik yang terjadi harus komprehensif melalui kajian masalah yang ada.
"Pertama yang harus dilihat adalah akar yang menjadi penyebab konflik, kemudian gunakan pendekatan yang relevan," katanya di Jakarta, Sabtu (22/10).
Ia menyampaikan hal itu dalam rangkaian kegiatan "World Peace Forum" ke-5 dengan tema "Berbagi Pengalaman Resolusi Konflik" yang diselenggarakan PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Cheng Ho Multi Culture Trust of Malaysia dan didukung Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC).
Dalam acara yang diikuti 200 peserta pada 20-23 November itu, Din mengatakan jika konflik dipicu oleh kesenjangan ekonomi, sosial dan politik, maka jangan lupa untuk tetap membawa pendekatan keagamaan dalam menyelesaikannya.
"Pendekatan yang menyeluruh dalam menyelesaikan konflik yang terjadi terbukti lebih baik dibandingkan dengan pendekatan parsial," kata dia.
Selanjutnya, jika suatu konflik terus berlarut maka lakukan evaluasi apa yang menjadi penyebabnya melalui pengkajian yang mendalam. Ia mengatakan pelaksanaan World Peace Forum memberikan pelajaran berharga untuk mewujudkan perdamaian dunia.
"Melalui acara ini diperoleh resolusi konflik dan penanganannya yang merupakan hal berharga untuk mewujudkan dunia bebas konflik, katanya.
Ia mengatakan pembahasan yang dilakukan telah menghasilkan pelajaran-pelajaran penting yang berharga baik penanganan konflik yang sukses maupun yang belum berhasil.