REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan meninggalnya Sri Wahyuni (42) di dalam mobil tempat parkir bandara Soekarno Hatta dikarenakan dicekik oleh pria berinisial JAH yang terlihat terakhir kali bersama korban.
"JAH mengaku membunuh korban dengan cara mencekik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Rikwanto di ruangnya, Jakarta, Jumat.
Rikwanto menjelaskan, saat ini pihak penyidik yang menangani kasus meninggalnya Sri Wahyuni sedang berada di Nabire Papua untuk menyelidiki kematian korban.
JAH mengaku, sebelum berangkat ke bandara, keduanya tengah adu mulut sehingga setibanya di bandara, korban marah dan mengusir JAH keluar dari mobil. Merasa tidak puas, JAH kembali lagi dan masuk ke dalam mobil kemudian mencekik korban hingga meninggal.
"Dari pengakuan JAH, hari itu juga Sabtu (15/11) ia langsung membeli tiket pesawat tujuan Bali, kemudian Makasar, kemudian Jayapura dan terakhir Nabire," kata Rikwanto.
Sampai saat ini, menurut Rikwanto, pihak penyidik masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait mengapa JAH mencekik korban hingga tewas.
"Kami belum tahu motif dari pencekikan tersebut," ujarnya.
JAH sendiri telah ditangkap pada 14.00 WIT oleh penyidik dibantu Polres Nabire, setelah mendapat laporan dari Istri JAH yang telah ditinggalkan JAH selama dua tahun.
"Kamungkinan besok JAH akan diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut," katanya.