Jumat 21 Nov 2014 14:23 WIB

Kenaikan BBM Tak Pengaruhi Industri Otomotif

Rep: C88/ Red: Winda Destiana Putri
ilustrasi kegiatan di industri otomotif.
Foto: (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean )
ilustrasi kegiatan di industri otomotif.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kenaikan harga BBM bersubsidi diyakini tak akan berdampak signifikan terhadap industri otomotif. Penurunan penjualan akibat inflasi diperkirakan hanya akan berlangsung dalam 3-6 bulan ke depan.

Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman menyambut baik kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Menurutnya realokasi dana subsidi lebih konkrit jika diarahkan ke pembangunan infrastruktur.

Ia mengatakan, dalam jangka pendek kenaikan harga BBM akan mendorong inflasi. Sehingga, daya beli masyarakat akan menurun. Namun dalam jangka panjang efeknya justru positif karena pembangunan infrastruktur akan makin menggairahkan sektor riil. "Daya beli masyarakat akan kembali pulih," kata Johannes pada Jumat (21/11) di Karawang.

Senada dengan Johannes, Marketing Director PT AHM Margono Tanuwijaya menilai efek kenaikan harga BBM hanya bersifat sementara. Berdasarkan pengalaman yang telah lalu, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menurunkan penjualan antara 5-8 persen.

"Kenaikan harga BBM tifak berdampak banyak terhadap ongkos produksi tetapi yang jelas terpengaruh adalah ongkos distribusi," katanya.

Oleh karena itu pihaknya berusaha untuk meningkatkan efisiensi produksi sehingga beban kenaikan harga tidak seluruhnya ditanggung oleh konsumen. Hingga Oktober, total produksi PT AHM mencapai 4,25 juta unit. Tahun ini, perusahaan menargetkan angka produksi hingga 5,05 juta unit.

Industri otomotif nasional hingga saat ini memberikan kontribusi yang cukup penting bagi perekonomian nasional. Kemenperin mencatat total tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 1,3 juta orang.

Sementara itu dalam dua tahun terakhir angka penjualan kendaraan bermotor meningkat signifikan. Dari 1,1 juta unit pada 2012 meningkat hingga menembus angka 1,2 juta unit pada 2013. Berdasarkan data yang ada, dari Januari-Oktober 2014 penjualan kendaraan bermotor roda empat telah mencapai 1.038.298 unit.

"Kita harapkan hingga akhir tahun ini penjualannya bisa menembus 1,2 juta unit," kata Saleh.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar otomotif Indonesia naik dua kali lipat dalam kurun waktu 2008-2013. Pada 2008 produksi Indonesia sebanyak 600.628 unit. Dan pada 2013 melonjak menjadi 1,2 juta unit.

Seiring produksi yang meningkat, volume penjualan juga turut terkerek. Dari 608.774 unit di 2008 menjadi 1,2 juta pada 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement