Jumat 21 Nov 2014 13:41 WIB

DPR: Interpelasi Paling Banyak Soal BBM Naik

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
 Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11).  (Antara/Rudi Mulya)
Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wacana pengajuan hak anggota dewan untuk bertanya pada Presiden atau interpelasi makin tajam. Beberapa fraksi di DPR RI saat ini sudah menghimpun suara untuk mengajukan interpelasi ke Presiden.

Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto mengungkapkan, paling banyak interpelasi yang ingin diajukan fraksi-fraksi di DPR adalah soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu. "Interpelasi yang diajukan paling banyak soal kenaikan harga BBM," kata Agus Hermanto di gedung parlemen, Jumat (21/11).

Agus menambahkan saat ini beberapa fraksi sudah mengajukan hak interpelasi termasuk partai Demokrat. Namun, surat secara resmi akan disampaikan pada Kesekretariatan Jenderal untuk ditindaklanjuti di sidang paripurna apakah pengajuan hak interpelasi ini disetujui oleh anggota DPR atau tidak.

Sebagai politikus partai Demokrat, Agus menyatakan partainya tidak ingin berandai-andai terlalu jauh soal penggunaan hak anggota dewan ini. Demokrat ingin mengikuti prosedur penggunaan hak anggota dewan untuk menanyakan kebijakan Presiden menaikkan harga BBM.

Untuk penggunaan hak anggota dewan selanjutnya, akan dilihat dari jawaban Presiden Joko Widodo di depan anggota dewan. "Kalau memuaskan cukup, tapi kalau belum, bisa meminta hak-hak kami lagi bahkan yang paling berat sekalipun," imbuh Agus Hermanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement