REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 102 warga Kelurahan Kampung Pulo, Jakarta Timur, masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka tertimbun lumpur, kata Kepala Seksi Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Basuki Rahmat.
"Hari ini masih ada yang bertahan di pengungsian di Rumah Sakit Hermina," katanya di Jakarta, Jumat (21/11).
Ia mengatakan warga yang mengungsi di kompleks rumah sakit tersebut bukan untuk mendapatkan perawatan, namun untuk mengungsi sementara waktu. RS Hermina di Jakarta Timur merupakan titik aman untuk pengungsian.
Selain di R.S. Hermina, pengungsi yang berada di beberapa lokasi pengungsian sudah kembali ke rumah mereka karena air sudah surut. "Pengungsi yang bertahan di RS Hermina karena rumah mereka terendam lumpur tebal mencapai 20 centimeter," katanya.
Banjir yang melanda wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada Kamis (20/11) mengakibatkan 1.089 orang mengungsi dan 16 ribu orang mengalami dampak banjir tersebut. Para pengungsi hanya bertahan beberapa jam di pengungsian dan saat ini air sudah surut.
Basuki mengatakan banjir yang melanda permukiman warga tersebut akibat luapan Sungai Ciliwung. Hujan deras di kawasan hulu sungai di wilayah Bogor, Jawa Barat, membuat debit air menjadi tinggi. "Tapi hari ini debit air sudah normal. Di Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok berada pada kondisi normal," katanya.