Jumat 21 Nov 2014 12:11 WIB
Bentrokan TNI-Polri

Jokowi Disarankan Harus Sering Blusukan ke TNI dan Polri

Rep: C89/ Red: Winda Destiana Putri
(dari kiri) Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya, Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Mayjen Maliki Mift, Wakil Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Brigadir Jenderal Pol Drs Fahrizal, dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie melakukan salam k
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
(dari kiri) Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya, Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Mayjen Maliki Mift, Wakil Ketua Tim Investigasi Gabungan TNI-Polri Brigadir Jenderal Pol Drs Fahrizal, dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie melakukan salam k

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota komisi III dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat mengatakan penyelesaian masalah TNI dan Polri di Batam, akan membuktikan kapasitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.

Menurutnya, salah satu sisi yang menjadi keraguan mereka akan kemampuan Jokowi memimpin negara ini, adalah penanganan konflik tersebut.

Martin menuturkan, penyelesaian persoalan TNI dan Polri harus sampai pada akar masalahnya. Untuk mengetahui detail permasalahannya, Jokowi harus sering mendatangi tangsi-tangsi tentara, ke perumahan polisi, markas Brimob, dan sebagainya.

"Dengarkan apa yang sebenarnya di hati Tentara dan Polisi itu,"ujar Martin, di Kompleks Parlemen, Jumat (21/11).

Dengan demikian, menurutnya Presiden bisa membuat satu putusan. Yang bisa menyelesaikan konflik ini secara permanen ke depannya.

Mengenai opsi pencopotan petinggi TNI dan Polri, menurut Martin itu tidak menyelesaikan akar masalah secara tuntas. "Tidak menyelesaikan masalah, meledak dimana-mana lagi nanti," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement