Jumat 21 Nov 2014 11:51 WIB

Golkar Dianjurkan Bentuk Citra Baru

Rep: C08/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11).
Foto: Antara/Regina Safri
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyarankan agar Golkar dipimpin oleh sosok pemimpin baru yang masih muda. Emrus menilai, citra Golkar di masa kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) tidak mendapat respons positif dari publik.

Hal tersebut, kata Emrus, terlihat dari sejumlah kegagalan Partai Golkar padq Pemilu 2014 lalu. Bila Golkar kembali dipimpin Ical pada periode 2015-2020 mendatang, Emrus memprediksi suara Golkar akan sulit terangkat, bahkan bisa mengalami penurunan.

“Citra Golkar selama dipimpin Aburizal itu tidak direspons baik oleh publik. Jadi lebih baik Golkar membentuk citra baru daripada memperbaiki citra lama,” kata Emrus, Kamis malam (20/11). Emrus menambahkan, bila Golkar masih ingin tampil sebagai petarung politik, sebaiknya dipimpin oleh sosok baru yang dapat membuat terobosan baru di dalam tubuh Golkar.

Sosok baru yang muda diprediksi Emrus juga akan punya peluang bagi Golkar untuk meraih simpati dari pemilih muda. Bila tetap mempertahankan Ical sebagai ketum, Emrus melihat beberapa pembaruan akan sulit dilakukan.

Emrus menyarankan agar Ical juga legawa untuk menahan diri agar tidak maju lagi dalam pemilhan ketua umum baru di Munas IX nanti. Menurut Emrus, sudah saatnya Ical sebagai politikus senior bertindak sebagai pembina yang mengayomi kader-kader muda.

"Kader-kader muda di Golkar itu sebenarnya banyak, hebat-hebat dan berpotensi menjadi aset masa depan bangsa, sebaiknya Golkar memberi ruang untuk mereka unjuk gigi," ucap Emrus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement