Kamis 20 Nov 2014 22:56 WIB

Disuruh Ahok, Besok Walikota Jaksel Kerja Bakti

Rep: C02/ Red: Indira Rezkisari
Evakuasi warga korban banjir di Cililitan, Jakarta Timur
Foto: ROL/Casilda Amilah
Evakuasi warga korban banjir di Cililitan, Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, KEBAYORAN BARU – Mengantisipasi banjir, Gubernur DKI Jakarta memberikan instruksi ke Walikota untuk melakukan kerja bakti, Jumat (21/11). Instruksi nomor 150 tahun 2014 tersebut berisi keharusan kerja bakti yang dilakukan oleh seluruh kecamatan dan juga diikuti oleh TNI serta Polri secara serentak.

Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor dalam rapat Tiga Pilar menyiapkan seluruh suku dinas, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kebakaran, dan juga meminta kesedian dari kepolisian Jakarta Selatan dan TNI untuk ikut kerja bakti.

“Pukul 07.00 pagi sudah apel di lapangan Satria Kinayangun depan Imigrasi Jakarta Selatan,” ujar Walikota Jaksel Syamsuddin Noor

Selain itu Syamsuddin Noor telah memerintahkan kecamatan dan kelurahan untuk meminta masyarakat ikut serta dalam kerja bakti tersebut. Sebab kecamatan dan kelurahan lebih dekat hubungannya dengan masyarakat.

Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor juga akan memfokuskan pada pengerukan terhadap saluran air mikro dan makro. Sebab pengerukan tersebut akan mengurangi dampak banjir terutama di daerah rawan. Selain itu Syamsuddin meminta kepada Suku Dinas Jalan  dan Air agar segera memperbaiki jalan rusak dan saluran air. Menurut Syamsuddin, jalan dan saluran air di Jakarta Selatan masih banyak yang rusak.

Syamsuddin mengatakan untuk melakukan itu kecamatan dan kelurahan harus berperan aktif. Masih banyak terjadi penyumbatan saluran air seperti di Pasar Minggu. Walikota menemukan adanya cor semen yang menyumbat saluran air. Selain itu masih banyak ditemukan kabel-kabel di saluran air yang tidak terpasang dengan baik.  Ia menyebutkan kecamatan dan kelurahan juga harus memperhatikan pekerjaan umum. Ia tidak ingin lagi menemukan adanya kabel di saluran yang tidak dipasang dengan baik sehingga menyumbat saluran air.

Kecamatan dan kelurahan, menurut Syamsuddin Noor, seharusnya bisa menegur dan menerapkan aturan untuk masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Selain itu kecamatan dan kelurahan harus melakukan upaya untuk membuat ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau ini akan berfungsi sebagai sumber resapan air pada saat banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement