REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Saat bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di ruang kerjanya, Kamis pagi, Adnan Buyung Nasution selaku ketua tim kuasa hukum PT Semen Indonesia, menyatakan pihaknya mengapresiasi sikap Ganjar yang sangat detil dan berpijak pada kajian ilmiah dalam mengatasi pro-kontra pembangunan pabrik semen di Rembang.
''Saya sangat bahagia karena gubernur memiliki pemahaman yang sangat komprehensif terkait pembangunan pabrik di Rembang. Gubernur sangat mendukung bahwa proyek ini tak hanya bersifat lokal tapi untuk kepentingan nasional dan demi kemakmuran rakyat Indonesia,'' ujar Buyung.
Langkah selanjutnya, kata Buyung, pihaknya akan melakukan persuasi dan pendekatan kepada pihak-pihak di Rembang, mulai dari tokoh-tokoh masyarakat, ulama, warga setempat hingga para aktivis yang menolak pembangunan pabrik tersebut.
''Kita ingin mengajak pihak-pihak yang menolak untuk tidak berpikir bahwa proyek ini akan merugikan masyarakat, melainkan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bersama. Kita akan ajak untuk duduk bersama dan memberi penjelasan secara ilmiah,'' tegasnya.
Sementara itu Buyung, Ganjar menyatakan pihaknya telah memberikan izin lingkungan terkait Amdal yang telah dimiliki pihak Semen Indonesia dan berbagai dokumen pendukung lainnya. Dia meminta agar pembangunan pabrik semen harus memberikan kesejahteraan bagi rakyat sekitar dan Jawa Tengah serta nasional.
''Kalau yang terjadi sebaliknya, saya sendiri yang akan menutup pabrik semen itu,''tegasnya.
Sementara itu, sekitar 400 warga lereng Gunung Butak Rembang berunjukrasa di depan gedung PTUN. Mereka menyatakan mendukung pembangunan pabrik agar rakyat dapat sejahtera. Warga yang menolak hanya sebagian kecil dari mayoritas warga yang mendukung pembangunan pabrik.
Dengan membawa spanduk bertuliskan “Ora Wirang Dukung Semen”, “Semen Gresik Pabrik Semen Pertama dan Terakhir di Rembang” dan “Wong Kadiwono Pro Semen”, mereka melakukan penyampaian aspirasi dengan tertib di depan kantor PTUN Semarang.