Kamis 20 Nov 2014 15:59 WIB

Banjir Ancam Kepung Kota Cirebon

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Pasar tumpah di Cirebon
Foto: ant
Pasar tumpah di Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Memasuki musim penghujan, banjir besar berpotensi mengepung Kota Cirebon. Hal itu menyusul pesatnya pembangunan perumahan, hotel dan pusat perbelanjaan, serta proses pengerukan sungai yang tidak menyeluruh.

 

‘’Daerah resapan di Kota Cirebon semakin kecil,’’ kata Direktur Yayasan Buruh dan Lingkungan Hidup, Yoyon Suharyono, Kamis (20/11).

 

Yoyon mengatakan, untuk mengatasi masalah itu, maka harus ada pengaturan yang ketat untuk kegiatan investasi yang memakan lokasi cukup luas. Jika tidak, maka daerah resapan yang saat ini sudah minim akan semakin habis.

 

Tak hanya pesatnya laju pembangunan, pengerukan sungai untuk penanggulangan banjir juga tidak menyeluruh. Seperti misalnya, pengerukan Sungai Cikalong di kawasan Perumnas, yang masih menyisakan pendangkalan dan penyempitan sebagian sungai di titik lainnya. Begitu juga pengerukan Sungai Kalibaru, yang masih menyisakan sedimentasi dan penumpukan sampah sepanjang sekitar 300 meter di sisi Pasar Pagi.

 

‘’Sedangkan proyek pembuatan embung baru akan mulai proses pembebasan lahan pada 2015,’’ tutur Yoyon.

 

Terpisah, Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) Kota Cirebon, Novid menjelaskan, kegiatan pengerukan sungai-sungai besar dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung. Sedangkan instansinya, hanya menangani pemeliharaan saluran drainase sekunder karena anggaran dan sarana yang terbatas.

 

Novid menyatakan, tidak mengetahui alasan pengerukan sungai yang tidak dilakukan secara menyeluruh. Namun, untuk pengerukan Sungai Kalibaru, dia memprediksi secara teknis memang sulit dilakukan karena banyaknya pedagang yang berdiri di sepanjang sungai.

 

Sementara itu, Kasi Operasional  BBWS Cimanuk Cisanggarung, Kasno, hingga berita ini diturunkan, belum bisa dikonfirmasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement