Kamis 20 Nov 2014 14:54 WIB

Ssttt...PDIP Segera Terbitkan Buku Putih Versi Baru

Rep: C08/ Red: Bayu Hermawan
Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/ Wihdan
Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) segera menerbitkan buku putih. Namun jika di masa pemerintahan SBY, disebut-sebut buku putih untuk menolak kenaikan BBM, kali ini buku tersebut berisi dukungan dan alasan-alasan pemerintah Jokowi mencabut subsidi BBM.

Plt Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto DPP PDIP sudah menginstruksikan kepada anggota Fraksi PDIP di parlemen untuk segera merampungkan buku putih menganai alasan kenaikan BBM.

"Kita sudah membahasnya di rapat DPP minggu lalu, dan Ibu Megawati sebagai ketua umum sudah instruksikan kepada fraksi PDIP di parlemen untuk segera terbitkan buku putih," katanya di Jakarta, Kamis (20/11).

Menurutnya buku putih tersebut sangat perlu dikeluarkan agar kader dapat memahami dan memberi penjelasan mengenai alasan-alasan dari pemerintahan Joko Widodo mencabut subsidi BBM.

Ia belum dapat memastikan kapan buku putih tersebut akan dikeluarkan. Namun ia menyebut akan memberikan perkembangannya setelah dilakukan rapat di DPP. Barulah setelah itu ada kepastian dan akan segera disebarkan kepada kader-kader PDIP di daerah yang menjadi anggota DPRD dan kepala daerah.

"Tujuannnya untuk membantu mensosialisasikan kepada rakyat perihal alasan kebijakan Jokowi yang dianggap tidak populer untuk saat ini," jelasnya.

Hasto berharap agar semua kader PDIP dan juga partai-partai pendukung Jokowi-JK untuk merapatkan barisan mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam pencabutan subdisi ini.

Menurut Hasto, kebijakan yang diambil Jokowi di awal pemerintahannya ini bukan hanya untuk menyelamatkan APBN, namun juga untuk memikirkan perekonomian Indonesia dalam jangka waktu yang lebih panjang.

"Khusus untuk kader PDIP kita ada garis disiplin yang mengharuskan menaati kebijakan DPP. Kita harap seluruh kader memahami kebijakan yang diambil Pak Jokowi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement