Kamis 20 Nov 2014 14:40 WIB

BBM Naik, Rakyat Kelas Menengah Jangan Cengeng!

Rep: C08/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (keempat kiri) dan para Menteri Kabinet Kerja mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam.
Foto: Republika/Yasin Habibi/ca
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (keempat kiri) dan para Menteri Kabinet Kerja mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Persatuan Pembangunan versi Romahurmuzy, Aunur Rofiq mengingatkan kepada rakyat kelas menengah untuk tidak mengeluh dalam menanggapi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.

Menurut Aunur, kelas menengah harusnya paham bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah untuk mengentaskan kemiskinan yang masih melilit masyarakat kalangan ke bawah.

"Kelas menengah ini jangan ngeluh, jangan cengeng. Selama ini yang banyak menikmati subsidi BBM kan kalangan menengah. Sebaiknya berhemat dulu," kata Aunur di Komplek Cemara, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (20/11).

Aunur mengakui kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM banyak dianggap sebagai kebijakan tidak populer. Namun ia meyakini tindakan tersebut juga demi memajukan perekonomian untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Aunur mencontohkan sudah berjalannya proyek irigasi di pedesaan, pembangunan rumah-rumah rakyat serta penyediaan alat pertanian untuk pasca panen bagi masyarakat petani. Dengan begitu, Aunur meyakini Indonesia akan mengejar target agar kembali berdaulat dalam pangan.

"Caranya kita keluarkan dulu petani dari kemiskinan," ucap Aunur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement