REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Pindad Persero akan melebarkan sayap bisnisnya di luar produksi kemiliteran, seperti kembang api berskala besar lantaran bisnis tersebut sungguh menggiurkan.
"Bisnis kembang api cukup menggiurkan saat ini. Berdasarkan perhitungannya, belanja kembang api di Indonesia mencapai angka
Rp600 miliar per tahunnya. Sementara pembelian kembang api tersebut diimpor dari Tiongkok dan Jepang," kata Kepala Divisi Munisi Pindad I Wayan Sutama kepada wartawan di kantor Pindad Turen, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/11).
Menurut dia, jika bisnis itu berhasil, maka Pindad bisa mendapatkan bagian dari kebutuhan kembang api Rp600 miliar tersebut. Wayan mengatakan, kembang api yang akan diproduksi Pindad bukan mainan anak-anak, melainkan kembang api berskala besar yang sering dipakai untuk pembuka acara resmi, seperti lomba olahraga, dan perayaan tahun baru yang memiliki ukuran paling kecil 120 milimeter.
"Kebetulan kami diajak investor dari Cina dan kami tertarik," katanya.
Pindad sendiri berharap bisa memulai program produksi kembang api dalam satu bulan. Pindad sendiri sudah punya gedung dan tenaga ahli produksi. Pembuatan kembang api pada dasarnya tidak jauh beda dengan pembuatan amunisi yang biasa dilakukan teknisi Pindad.
"Kami tinggal menunggu kesiapan investor. Kami juga sudah koordinasi dengan Polri, sebab pembelian kembang api ini harus dilengkapi izin keramaian polisi," ucap Wayan.