Rabu 19 Nov 2014 13:14 WIB
Kenaikan BBM

Angkot di Tangerang Sudah Naikkan Tarif

Sebuah angkot jurusan Kampung Melayu - Karet menurunkan penumpang di sembarangan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/6).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sebuah angkot jurusan Kampung Melayu - Karet menurunkan penumpang di sembarangan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG-- Sejumlah angkutan umum di Kota Tangerang, Banten, sudah menaikan tarif meski belum ada ketetapan dari Organda. Pantauan di lapangan, kenaikan tarif tersebut bervariasi dari mulai 50 persen hingga 100 persen. Hal itu dilakukan para supir untuk mengantisipasi terjadinya aksi mogok massal.

"Karena harga BBM sudah naik, kita terpaksa naikin tarif angkut biar kebeli bensin lagi," kata Supriadi, supir angkut jurusan Cimone-Balaraja.

Walaupun demikian, para supir akan tetap mengikuti aturan bila nantinya Organda mengeluarkan mengenai tarif baru pascakenaikan BBM. Para supir pun berharap bila penyesuaian tarif angkutan umum yang baru, bisa membantu tanpa mengurangi pendapatan sebelumnya.

"Jangan sampai, kenaikan tarif tetap membuat para supir merugi karena harus menombok setoran," paparnya.

Kenaikan tarif angkutan umum yang terjadi di Kota Tangerang beragam dari yang awalnya Rp 2.000 menjadi Rp 4.000 dengan jarak dekat. Tetapi ada juga yang hanya naik Rp 1.000. Ketua Organda Kota Tangerang, Eddy Faizal, mengatakan, para supir telah memberitahu bila akan menaikan tarif angkutan umum.

Namun, Organda menghimbau bila kenaikan tarif tersebut tetap dalam sesuai aturan tanpa membenani masyarakat. Perlu diketahui, Pemerintah telah menetapkan harga baru untuk BBM yaitu Rp8.500 per liter untuk premium dan Rp7.500 untuk solar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement