Rabu 19 Nov 2014 07:12 WIB

Seluruh Angkutan Umum di Wonogiri Kompak Mogok Hari ini

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Bayu Hermawan
Petugas menindak sebuah Angkutan umum yang melintas di jalur Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas menindak sebuah Angkutan umum yang melintas di jalur Transjakarta di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (22/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Seluruh pengusaha otobus (PO) yang tergabung dalam Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, menggelar aksi mogok pada hari Rabu (19/11) ini. Organda sepakat melancarkan aksi mogok operasional selama 12 jam. Aksi mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.

Aksi ini merupakan instruksi DPP Organda yang menyerukan  semua moda transportasi darat diwajibkan melakukan aksi mogok selama 12 jam. Seruan itu disebar lewat Surat Edaran (SE) seluruh penjuru Tanah Air.

''Kami semua sudah sepakat, menyikapi edaran dari pihak DPP Organda pada hari Rabu (19/11), semua angkutan, baik angkuta, angkudes, AKAP (antarkota antarprovinsi) dan AKDP (antarkota dalam provinsi) untuk berhenti beroperasi selama 12 jam,'' jelas Ketua DPC Organda Kabupaten Wonogiri, Edy Purwanto.

Menurutnya aksi mogok operasi dilakukan oleh semua pengusaha di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan lantaran adanya imbas kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar.

''Kami lakukan instruksi DPP Organda dengan maksud dan tujuan, agar pemerintah berkenan memberikan subsidi BBM bagi angkutan umum,'' katanya.

Edy juga mengimbau, agar semua pengusaha moda transportasi umum di Kabupaten Wonogiri turut, serta melakukan aksi sesuai instruksi DPP Organda. ''Hari ini kita semua armada dikeluarkan dari garasi, dan diberhentikan di terminal,'' tegasnya.

Menurutnya pihaknya juga menawarkan alternatif lain apabila pemerintah tidak memberikan subsidi bagi angkutan umum, yakni menaikkan tarif. Sementara, berkaitan dengan usulan kenaikkan tarif diusulkan kepada pemerintah, dikatakan mencapai kisaran 25 persen hingga 30 persen.

Sejak pagi, ratusan bus, angkudes, angkutan kota, berjubel berkumpul di Terimnal Krisak Kabupaten Wonogiri. Seluruh awak angkutaan hanya kongkow-kongkow, tak melakukan aktivitas seperti biasa. Sementara, aparat kepolisian dibantu unsur TNI turut berjaga sekitar lokasi aksi mogok massal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement