Rabu 19 Nov 2014 06:54 WIB

Parasut Buatan Tulungagung Standar NATO

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Seorang penerjun payung jatuh di kawasan Pamulang pada Senin (20/6). (ilustrasi)
Foto: tni.mil.id
Seorang penerjun payung jatuh di kawasan Pamulang pada Senin (20/6). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG--Parasut buatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kualitasnya diakui luar negeri. Bahkan parasut yang dinamai Garuda 1-P ini diakui sama jenisnya dengan yang dipakai penerjun payung pasukan NATO.

"Banyak yang sudah mengakui produk kami bagus dan aman, khususnya dari pengguna kalangan TNI," kata pendiri CV Maju Mapan, Yafet Paiman, di kantornya, Rabu (19/11).

Parasut yang diproduksinya berjenis parabolik menggunakan bahan dari Korea Selatan dan diberi nama Garuda 1-P. Parasut ini diklaim mampu digunakan hingga lebih dari 100 kali dan tahan selama 16,5 tahun, dengan kemampuan beban sampai 136 kilogram.

"Ini yang sudah dipakai oleh TNI AD dan TNI AU," kata Paiman.

Rupanya tak hanya institusi TNI yang menggunakan parasut produksinya, sejumlah negara sahabat juga sudah melirik parasut yang terkenal dengan kualitasnya ini.

Timor Leste dan Papua Nugini yang telah memesan parasut pabrikannya. Selain itu, Australia juga disebutnya pernah memuji parasut made in Tulungagung itu. Australia menyebut parasutnya memiliki kualitas sama dengan yang digunakan NATO.

"Australia masuk ke sini menanyakan ISO dan waktu itu kami belum punya. Kami baru punya ISO tahun 2011. Mereka memuji produk kita sudah seperti NATO," kata Paiman.

 Ia berharap pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dapat membantu perusahaan swasta dalam negeri untuk merambah pasar internasional, sehingga produk Indonesia mampu bersaing dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement