Rabu 19 Nov 2014 01:08 WIB
Rapimnas Partai Golkar

Sstttt.... DPD I Golkar Semuanya Dukung Pencalonan Ical

Rep: c08/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11).
Foto: Antara/Regina Safri
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh DPD I Partai Golkar dalam pandangan umumnya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar menyatakan mendukung Aburizal Bakrie menjadi ketua umum untuk keduakalinya.

Agenda Rapimnas pada Selasa (18/11) adalah pembacaan pandangan umum DPD I Golkar. Dan ternyata semua Ketua DPD I Golkar  menyatakan mendukung Aburizal Bakrie (ARB) “Seluruh DPD I dukung ARB,” kata Provinsi Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus, Selasa (18/11) malam.

Wakil Sekjend Golkar Lalu Mara Satriawangsa juga tak menampik informasi tersebut. Menurut Lalu seluruh DPD I Golkar mendukung Ical kembali menjadi orang nomor satu di Golkar. “Ya, Semua DPD I dukung Pak Ical,” ucapnya singkat.

Sikap mendukung dari DPD I Golkar ini bukan hal yang mengejutkan. Tujuh calon ketua umum Golkar yang menjadi pesaing Ical, sejak lama mencium adanya gelagat Ical akan membuat skenario pemenang dirinya secara aklamasi di Munas IX Golkar.

Ketua-ketua DPD I Golkar ini seringkali disebut para pesaing Ical sebagai pendukung dan bagian skenario pemenangan Ical. Para calon ketum pesaing Ical juga mencurigai, Ical akan meneruskan skenario aklamasi dengan mempercepat Munas IX Golkar.

Selain itu, dengan sudah dikuasainya DPD I Golkar, Ical akan membuat persyaratan yang mengganjal calon lain, dengan aturan syarat maju ketum harus didukung 30 persen DPD I. Padahal dalam AD/ART Partai Golkar hanya mensyaratkan 30 persen para pemilik suara di Munas Golkar. Jumlah DPD I Golkar hanya 34 saja. Sementara jumlah DPD II hampir mencapai 500-an DPD II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement