Selasa 18 Nov 2014 23:56 WIB

BBM Naik, SPBU Asing Nikmati Efeknya

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengendara motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin di SPBU Lubukbuaya, Padang, Sumbar, Senin (17/11) malam.  (Antara/Iggoy el Fitra)
Pengendara motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin di SPBU Lubukbuaya, Padang, Sumbar, Senin (17/11) malam. (Antara/Iggoy el Fitra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) telah memprediksi akan ada kenaikan pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU milik perusahaan asing. Namun, perusahaan pelat merah itu telah membuat rencana matang untuk mengantisipasi hal tersebut.

Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Muhamad Husen mengatakan, pembelian BBM di SPBU perusahaan asing diprediksi meningkat setelah kenaikan tarif BBM bersubsidi. ''Sudah ada rencana antisipasi,'' kata dia, Jakarta Selasa (18/11) sore.

Pemerintah resmi menaikkan tarif BBM bersubsidi pada Selasa (18/11) mulai 00.00 WIB. Harga premium menjadi Rp 8.500 dan solar Rp 7.500.

Menurut Husen, pihaknya telah merencanakan sejumlah langkah mitigasi. Semisal, memperbanyak nozzle khusus pertamax di SPBU-SPBU milik Pertamina.

Dia menilai, akan ada kenaikan permintaan untuk BBM jenis pertamax setelah kenaikan tarif BBM dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement