Selasa 18 Nov 2014 21:00 WIB

BBM Naik, Pemerintah Antisipasi Penimbunan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Rahmat Gobel
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Rahmat Gobel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel meminta agar dinas perdagangan dan perindustrian di masing-masing daerah melakukan pencegahan penimbunan BBM.

Menurutnya, saat ini pemerintah tengah menghadapi para spekulan yang berusaha mengambil keuntungan saat BBM subsidi dinaikkan.

"Saya minta pada dinas perdagangan dan perindustrian di daerah untuk melakukan pemantauan dan berbicara dengan para pedagang agar tidak melakukan penimbunan-penimbunan," jelasnya di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (18/11).

Ia menegaskan jika para spekulan tersebut mengambil berbagai keuntungan dari kenaikan BBM, maka pemerintah akan bertindak tegas. Gobel menyatakan hingga saat ini situasi usai diumumkannya kenaikan BBM masih terkendali.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga diminta untuk selalu berkoordinasi dengan BIN dan Polri menjaga keamanan dan situasi di tiap-tiap daerah.

Menurut Gobel dampak kenaikan BBM hanya akan berlangsung selama tiga bulan. Prediksi ini berdasarkan kondisi kenaikan BBM pada tahun-tahun sebelumnya. Meskipun begitu, ia menegaskan ketersediaan bahan pokok saat ini masih aman.

Ia pun meminta masyarakat agar tidak panik menghadapi kenaikan BBM subsidi. "Jangan panik menghadapi kenaikan sekarang. Karena sebenarnya ini manfaatnya besar jangka panjang kan ada. Jangan lihat jangka pendek," jelas Gobel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement