Rabu 19 Nov 2014 06:00 WIB

Wawali Depok: Saatnya Saling Mengingatkan Tak Merokok di Area Larangan Merokok

Kampanye stop merokok. (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Kampanye stop merokok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Sosialisasi dan bahaya merokok sudah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun elemen masyarakat. Target edukasi tersebut tidak hanya orang-orang dewasa saja tapi juga anak-anak sekolah. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan juga memiliki perhatian dalam menyadarkan masyarakat untuk tidak merokok.

Melalui peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50, Dinas Kesehatan menyelenggarakan Workshop bertema Pelajar Tanpa Rokok yang diikuti ratusan pelajar SMP dan SMA se wilayah Kota Depok, di Balai Kota, Ahad (16/11). Pembicara dalam seminar tersebut Dr Anna Rozaliyani MBIOMED  dan Edison dari Aliansi Masyarakat Akibat Rokok.

Dalam acara tersebut juga dilakukan pembubuhan 2.587 cap tanda telapak tangan di spanduk Komitmen Tidak Merokok. Cap telapak tangan ini rencananya oleh Kementerian Kesehatan RI akan dijadikan momentum pemecahan rekor MURI dengan 120 ribu cap telapak tangan.

Acara tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Depok, Idris  Abdul Shomad, Ketua Forum Keluarga Harmonis (FKH) Elly Farida yang juga istri wakil wali kota, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Noerzamanti Lies Karmawati.

Tahun ini menurut Noerzamanti, peringatan HKN mengambil tema "Indonesia Cinta Sehat; Sehat Bangsaku Sehat Negeriku". Kegiatan workshop dan pembubuhan tanda tangan ditujukan untuk mensosialisasikan Perda Kota Depok No.3 Tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok kepada pelajar dan masyarakat umum.

''Disamping itu kegiatan ini juga bertujuan untuk membuka wawasan siswa dan masyarakat luas mengenai dampak rokok bagi kesehatan,'' jelas Noerzamanti.

Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad meminta masyarakat termasuk para pelajar untuk membudayakan untuk tidak merokok di tempat-tempat larangan merokok. ''Kita saling mengingatkan entah itu guru maupun pelajar. Kita berharap masyarakat sehat jika tidak merokok,'' tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok berharap komitmen untuk tidak merokok hendaknya dijalankan sebenar-benarnya, tidak hanya sebatas pada seremoni pembubuhan cap. Menurutnya seremoni pembubuhan cap telapak tangan merupakan upaya dari pemerintah untuk mensosialisasikan bahaya merokok.

Sebagaimana diketahui, Kota Depok turut ambil bagian dalam gerakan tersebut dengan target 2.587 cap tangan. Rangkaian peringatannya sendiri telah dimulai sejak 10 November lalu,  dilanjutkan 14 November 2014, sebanyak 11 kecamatan se-Depok mengumpulkan cap tangan bersamaan kegiatan senam massal dan penyuluhan. Tiap kecamatan rata-rata harus mengumpulkan 160 cap tangan di atas spanduk. adv

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement