REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar Rp 2.000 per liter. Dampaknya, harga BBM jenis premium menjadi Rp 8.500 per liter dan solar menjadi Rp 7.500 per liter.
Keputusan Jokowi itu banyak mendapat keluhan dari rakyat kecil. Pasalnya, tidak sedikit yang menanggung beban lebih akibat kenaikan BBM, yang diikuti naiknya harga sembako dan transportasi. Bahkan, tidak sedikit yang mencaci Jokowi di media sosial, dan mahasiswa demo di jalanan.
Ternyata, Jokowi menyadari kegalauan masyarakat. Dia pun memberi penjelasan atas alasannya menaikkan BBM melalui akun Facebook dengan nama 'Ir H Joko Widodo'. Berikut penuturannya:
Saya paham atas keluh kesah masyarakat, kegelisahan masyarakat atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), namun langkah ini harus saya ambil, setelah lewat perenungan yang panjang. Kenaikan harga BBM ini untuk mengatalisator percepatan pembangunan infrastruktur dan juga memperluas distribusi kekayaan negara untuk kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga.
Saya perintahkan agar pengalihan dana subsidi dari BBM ke Infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga diadakan secara transparan, setiap orang bisa melihat pengalihan itu agar tidak terjadi penyimpangan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Saya ambil keputusan berat ini demi masa depan Indonesia yang lebih baik.