Selasa 18 Nov 2014 15:10 WIB
Rapimnas Partai Golkar

Sultan Lakukan Pertemuan Tertutup dengan Priyo

Sesepuh Partai Golkar Sultan Hamengku Buwono X bertemu dengan calon ketua umum Golkar Priyo Budi Santoso
Foto: Antara
Sesepuh Partai Golkar Sultan Hamengku Buwono X bertemu dengan calon ketua umum Golkar Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Sesepuh Partai Golkar sekaligus Raja Kraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X melakukan pertemuan tertutup dengan calon ketua umum Golkar Priyo Budi Santoso. Usai pertemuan Sultan mengingatkan bahwa di Partai Golkar batas kekuasaan itu hanya lima tahun saja.

Pertemuan Sultan dengan Priyo dilakukan di kediaman Sultan di Keraton Kulon, Yogyakarta, sekitar pukul 22.30 WIB. Seharusnya pertemuan dilakukan pukul 20.00 WIB namun karena pesawat yang dinaiki Priyo delay karena cuaca buruk. Sultan rela menunggu hingga pukul 22.30 WIB karena menurutnya Priyo adalah sahabat lama. "Ini namanya silaturahim," kata Gubernur Yogyakarta itu, Senin (17/11).

Begitu tiba di kediaman, Priyo langsung disambut Sultan. Sebelum kemudian mereka melakukan pertemuan secara tertutup. Dalam pertemuan itu Priyo didampingi  Ketua Satkar Ulama Partai Golkar Ali Yahya.

Usai pertemuan, Sultan mengatakan bahwa regenerasi kepemimpinan di Partai Golkar harus ada. Karena itu Sultan mendorong anak muda Golkar harus muncul untuk memimpin Partai Golkar. Sultan mengatakan batas kekuasaan di Partai Golkar itu adalah lima tahun. Setelah itu harus dipilih ketua umum baru.

Disinggung tentang apakah pertemuan ini terkait dengan dukungan Sultan terhadap pencalonan ketum Golkar, Priyo Budi Santoso hanya senyum-senyum saja. Priyo bahkan mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa pertemuanya dengan Sultan adalah pertemuan silaturahim dengan tokoh Golkar.

Priyo mengatakan dalam pertemuan itu ia dan Sultan membicarakan berbagai permasalahan bangsa secara nasional. "Bicara Golkar malah sedikit sekali," kelit Priyo. Ia mengaku banyak menyerap intisari percakapan dari Sri Sultan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement