Selasa 18 Nov 2014 13:56 WIB

Kenaikan BBM Bisa Meminimalisasikan Beban Rakyat Kecil

Rep: C13/ Red: Winda Destiana Putri
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (keempat kiri) dan para Menteri Kabinet Kerja mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam.
Foto: Republika/Yasin Habibi/ca
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (keempat kiri) dan para Menteri Kabinet Kerja mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga Rp 2000 dinilai sudah cukup mampu membantu rakyat kecil. Penilaian ini didasari dari tindakan Jokowi yang juga meluncurkan tiga kartu saktinya bersamaan dengan kenaikan BBM tahun ini.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani menyatakan, keluarnya tiga kartu sakti yang bersamaan dengan kenaikan BBM kemungkinan besar bisa mengecilkan efek dan beban rakyat cilik.

Ia menjelaskan, tiga masalah dan beban rakyat kecil, misal, dari sepuluh beban rakyat sudah terpenuhi tiga. "Melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)," ungkap Franky saat dihubungi Republika, Selasa (18/11).

Menurut Franky, rakyat juga semakin dikurangi bebannya dengan adanya bantuan uang Rp 200.000 per keluarga. Hal ini tentu membantu rakyat kecil meski pemerintah menaikkan harga BBM.

Untuk itu, Franky menilai, kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah sudah tepat termasuk penetuan harganya. Menurutnya, ada tiga hal yang baik terkait adanya kenaikan BBM.

"Pertama, alokasi BBM telah tepat dilaksanakannya," kata Franky. Selanjutnya, pemerintah telah menyiapkan bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu dengan meluncurkan tiga kartu sakti. "Dengan adanya kartu tersebut, kebutuhan rakyat pun sudah bisa terpenuhi sebagian," tuturnya.

Terakhir, menurutnya, kenaikan BBM bisa memberikan harapan positif bagi dunia usaha. Franky mengungkapkan, dunia usaha akan mengharapkan adanya relokalisasi secara produktif dalam infrastruktur. Menurutnya, hal ini tentu dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak.

"Jokowi sudah cukup baik dalam memutuskan ini, karena Jokowi pasti telah melihat semua pihak," kata Franky. Karena itu, kata Franky, ia sangat mengapresiasi kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah Jokowi-JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement