REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Cikini, Jakarta Pusat tutup sebagai imbas dari aksi pembakaran ban bekas di sekitar SPBU oleh Himpunan Mahasiswa Islam yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
"Kami tutup sejak 22.30 WIB tadi untuk antisipasi kemungkinan jika aksi anarkis," kata salah satu operator SPBU Cikini, Zaeni, di Jakarta, Selasa (18/1) dinihari.
Ia mengaku penutupan tersebut terpaksa dilakukan ketika sedang terjadi antrean panjang kendaraan bermotor untuk mendapatkan BBM sebelum harga naik. "Sejak Senin (17/11) pukul 18.00 tadi yang antre di SPBU sudah banyak, namun kami tutup takut simpatisan aksi masuk ke SPBU," katanya.
Menurut Zaeni, SPBU yang setiap harinya buka 24 jam tersebut akan kembali buka jika kondisi sudah kondusif.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak sejak pukul 21.30 WIB di dekat SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Senin (17/11) malam.
Mahasiswa berorasi sambil membakar ban bekas, memblokir jalan, dan mengumpulkan batu di sekitar lokasi. Sebanyak 200 polisi dari Polda Metro Jaya diterjunkan untuk mengamankan aksi tersebut.