Selasa 18 Nov 2014 14:00 WIB

Indonesia-Bremen Jalin Kerja Sama Pelabuhan dan Maritim

Sektor maritim (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sektor maritim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Komitmen pemerintahan baru Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur kemaritiman di Indonesia serta rencana membangun 24 pelabuhan baru di Indonesia menarik minat kota Bremen, salah satu Negara Bagian di Republik Federal Jerman (RFJ) untuk mengembangkan kerjasama lebih lanjut.

Hal itu merupakan benang merah hasil kunjungan Senator (Menteri) Urusan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan Negara Bagian Bremen, Martin Gnthner, ke Indonesia sejak 5 sampai 11 Nopember lalu, ujar Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) Konjen Hamburg, Indri Rasad kepada Antara London, Selasa (18/11).

Selama ini, Bremen telah memiliki hubungan jangka panjang dengan Indonesia, tidak hanya dalam hal perdagangan tembakau, tetapi juga dalam kerjasama pembangunan pelabuhan dengan Indonesia Kementerian Perhubungan melalui pemberian pelatihan terhadap 500 pejabat pelabuhan Indonesia.

Dikatakan, Bremen memberikan kontribusi lebih lanjut bagi pengembangan maritim dan pelabuhan di Indonesia.

Selama di Indonesia, delegasi mengunjungi Medan, Jakarta dan Bogor serta bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara, pejabat Kementerian Perhubungan RI, pimpinan/akademisi Institut Pertanian Bogor, pejabat Otoritas Pelabuhan Belawan dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok.

Delegasi juga menghadiri seminar ekonomi mengenai investasi di Indonesia yang diselenggarakan EKONID serta melaksanakan penandatanganan MoU antara bremenports dengan Swiss-German University Jakarta mengenai kerjasama di bidang logistik.

Menutup rangkaian kunjungan, Senator Gnthner didampingi delegasi terbatas mengunjungi empat perkebunan tembakau di Jember yang merupakan mitra usaha perusahaan Hellmering, Khne & CO. GmbH & Co. KG, perusahaan tembakau Jerman di Bremen.

Kunjungan kali ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Senator Gnthner setelah kunjungan pertama ke Indonesia pada April 2013.

Delegasi pada kunjungan ini berjumlah 10 orang, terdiri dari kalangan pengusaha pelabuhan, pengusaha tembakau, perbankan Bremen, Kadin Bremen, Badan Penanaman Modal Bremen dan Badan Kerjasama Internasional Jerman di Bremen (Deutsche Gesellschaft fr Internationale Zusammenarbeit-GIZ Bremen).

Bremen memiliki kekuatan di sektor pelabuhan dan industri pembangunan kapal, kendaraan, penerbangan, perikanan dan makanan.

Pelabuhan Bremen merupakan pelabuhan ke-4 terbesar di Eropa, selain itu Bremen juga menjadi lokasi produksi kendaraan Mercedes Benz Daimler AG terbesar ke-2 untuk seri C-Class dan tempat produksi sayap pesawat Airbus.

Sebagai salah satu pusat maritim di Eropa, Bremen melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan maritim besar di dunia terlebih dengan komitmen pemerintahan RI yang baru untuk memperkuat sektor maritim.

Diharapkan kunjungan tersebut terbuka peluang kerjasama lebih lanjut antara Indonesia-Bremen di sektor pelabuhan dan maritim di Indonesia, baik di bidang pembangunan kapasitas SDM maupun pembangunan 24 pelabuhan baru di Indonesia yang memerlukan investasi swasta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement