REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Berbagai kendaraan pribadi, dinas dan angkutan umum "menyerbu" Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Ambon untuk membeli bahan bahar minyak (BBM), setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga berlaku mulai Selasa pukul 00.00 WIB.
Pantauan di lapangan, Senin malam (17/11) hingga Selasa dini hari, sejumlah SPBU seperti di kawasan Pohon Pule, Kecamatan Nusaniwe, kebanyakan dipenuhi kendaraan pribadi dan mobil dinas untuk membeli premium atau bensin dengan tarif lama yakni Rp6.500 per liter.
Umumnya para pemilik kendaraan mengisi penuh tanki mobilnya, sebelum diberlakukan tarif baru yakni Rp8.500 per liter jelang pukul 02.00 WIT.
"Mumpung harga premiumnya belum naik. Jadi diisi penuh sekalian tankinya, agar besok tidak perlu antre untuk mengisi lagi," ujar beberapa pemilik mobil pribadi.
Beberapa mobil angkutan kota (angkot) dan truk barang juga terlihat antre di SPBU tersebut untuk membeli premium maupun solar yang masih dijual dengan tarif lama yakni Rp6.500 per liter.
"Tidak tahu kalau pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi karena dari tadi masih beroperasi mengangkut penumpang," kata Sonny salah seorang sopir angkot jurusan Air Salobar.
Menurut dia, saat melewati kawasan tersebut dirinya melihat antrean puluhan kendaraan di SPBU Pohon Pule tersebut.
"Saya sempat bertanya kepada warga yang ikut antre, barulah mengetahui jika pemerintah telah mengumumkan kenaikkan harga BBM, sehingga akhirnya ikut antri untuk memperoleh premium dengan harga lama," katanya.
Sedangkan beberapa petugas SPBU mengaku telah diinstruksikan oleh pengelola untuk tetap menjual BBM dengan tarif lama hingga menjelang pukul 02.00 WIT.
"Kami telah diberitahu bahwa penjualan BBM khususnya premium dan solar dengan tarif lama akan dilayani hingga pukul menutup atau menghentikan operasi pada pukul 01.50 WIT. Setelah itu akan ditutup sebentar untuk mengganti harga baru, dan dibuka kembali untuk melayani kebutuhan masyarakat," ujar sejumlah petugas SPBU.
Di SPBU Kebun Cengkeh-Galunggung, Kecamatan Sirimau, juga terlihat ramai dengan antrean kendaraan pada Senin malam (17/11) hingga pukul 23.00 WIT, tetapi setelah itu kembali sepi dan berlangsung normal.
Presiden Joko Widodo mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium naik dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter, sementara harga solar naik dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter.
"Kenaikan harga bahan bakar bersubsidi tersebut berlaku mulai pukul 00.00 WIB pada Selasa (18/11)," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin malam.