Senin 17 Nov 2014 22:52 WIB

Antrean SPBU Pertamina di Fatmawati Mengular Hingga ke Jalan Raya

Rep: C82/ Red: Djibril Muhammad
Pengguna kendaraan bermotor antre untuk membeli premium di salah satu SPBU di Jakarta Pusat, sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi, Senin (17/11).
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Pengguna kendaraan bermotor antre untuk membeli premium di salah satu SPBU di Jakarta Pusat, sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi, Senin (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi yang mulai berlaku pada 18 November pukul 00.00 WIB. Harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter. Sedangkan, harga solar dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter.

Antrean kendaraan di SPBU Pertamina di Jalan RS Fatmawati, Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengular hingga ke jalan raya. Berdasarkan pantauan Republika, sekitar pukul 22.30 WIB, antrean mobil dan motor tersebut terlihat mengganggu kelancaran lalu lintas dari arah Panglima Polim menuju Cilandak.

Beberapa petugas kepolisian dari Polsek Metro Cilandak tampak sibuk mengatur antrean kendaraan yang lewat. Salah satu warga Cipete, Anwar (52) mengaku, rela ikut antre mengisi bensin sebelum harga naik.

"Sebelum harga naik nanti. Kalau enggak, ngapain bela-belain ngantre panjang malam-malam begini," kata Anwar kepada Republika, Senin (17/11).

Petugas SPBU, Irshan mengatakan, antrean mulai panjang sejak sebelum pengumuman kenaikan. Ia pun mengaku kewalahan dengan banyaknya warga yang ingin membeli.

"Udah mulai rame dari tadi sore. Sampai ke jalan-jalan kayak sekarang juga," kata Irshan.

Sementara itu, salah satu petugas Polsek Metro Cilandak, Rofyan, mengatakan sudah berjaga di SPBU tersebut sejak pagi hari.

"Kami ada lima orang di sini. Berjaga sejak dari tadi pagi. Ikut menertibkan antrean juga agar tidak mengganggu lalu lintas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement