REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI – Antrean panjang kendaraan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kota Dumai, Riau mulai terjadi sebelum harga resmi premium resmi naik jadi Rp 8.500 per liter mulai pukul 00.00 WIB, Selasa (18/11).
Berdasarkan pantauan, petugas pengamanan dan pengisian SPBU di Jalan Budi Kemuliaan Dumai terpaksa harus menutup gerbang karena padatnya pengendara, khususnya sepeda motor yang mengantre dan melebihi kapasitas daya tampung.
SPBU Coco di Jalan Putri Tujuh juga mengalami antrean panjang hingga dua kilometer karena ratusan kendaraan mulai banyak menumpuk menunggu giliran untuk masuk melakukan pengisian bahan bakar jenis premium dan solar.
"Mumpung masih murah, tak apa antre supaya kita bisa isi penuh tangki minyak kendaraan," kata seorang pengemudi sepedamotor, Zaki, warga Jalan Diponegoro, Senin (17/11) malam.
Warga lain, Iwan, menyebutkan, antrean kendaraan di SPBU Coco mulai terjadi sejak pukul 20.00 WIB sebelum pemerintah mengumumkan resmi kenaikan BBM. "Jam delapan malam sudah banyak yang antre, karena saat itu kebetulan saya melintasi jalur tersebut," tuturnya.
Seorang petugas pengisi di SPBU Budi Kemuliaan mengatakan, meski antrean kendaraan panjang, namun pelayanan pengisian bahan bakar tetap dilakukan hingga pukul 22.30 WIB karena belum menerima petunjuk lembur.
Dia mengaku sejauh ini tidak ada aksi borong minyak oleh pengendara karena diperuntukkan khusus bagi kendaraan dan tidak dibenarkan menggunakan wadah jerigen atau lain sebagainya. "Pengisian tetap sesuai jadwal karena kami tidak ada lembur," kata petugas SPBU tersebut.
Presiden RI Joko Widodo malam ini resmi mengumumkan perubahan harga BBM premium bersubsidi dari Rp 6.500 jadi Rp 8.500 per liter dan solar menjadi Rp 7.500 dari Rp 5.500 per liter.