Senin 17 Nov 2014 19:40 WIB

Naikkan Harga BBM, Jokowi Tetap Dianggap Prorakyat

Rep: c 13/ Red: Indah Wulandari
Susana masyarakat menyaksikan pelantikan Jokowi di Monas
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Susana masyarakat menyaksikan pelantikan Jokowi di Monas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak lantas menjadikan pamor Presiden Jokowi berkurang. Ia tetap dinilai sebagai presiden yang prorakyat.

“Jokowi dinilai prorakyat, karena telah meluncurkan tiga kartu saktinya,” nilai pengamat politik UGM Arie Sudjito, Senin (17/11).

Tiga kartu itu, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). 

Alasan pemerintah Jokowi-JK untuk menaikkan harga BBM pun, menurutnya rasional. Yakni, terkait mafia migas yang semakin marak terjadi di Indonesia. Selain itu, pemerintah juga sedang berusaha untuk mengefisiensi subsidi. 

"Jokowi juga sedang berusaha untuk mengurangi beban atas kebijakan SBY dahulu terkait BBM," katanya.

Selanjutnya, Arie meminta agar Jokowi juga harus menjalankan program tiga kartu saktinya secara beriringan, tanpa terputus. Supaya dampak yang diterima rakyat tidak akan terlalu besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement