REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar merencanakan melakukan peninjauan ke Provinsi Riau untuk melihat kesiapan daerah menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada Selasa tanggal 18 November 2014.
"Menteri (LHK) rencananya melakukan kunjungan ke Riau, dan menyempatkan diri untuk melihat kondisi daerah yang sempat terjadi kebakaran menggunakan helikopter," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau, Yulwiriawati Moesa, kepada Antara di Pekanbaru, Senin (17/11)
Ia mengatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) juga ingin mengetahui kemajuan yang dilakukan daerah dalam menyiapkan sistem dan sarana pencegahan Karhutla.
Selain itu, ia mengatakan sebanyak 17 perwakilan perusahaan direncanakan juga hadir untuk memberikan penjelasan terkait hasil audit kepatuhan dari UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan) pada bulan lalu.
"Sebelumnya ada UKP4 sudah mengeluarkan hasil audit terhadap 12 perusahaan kehutanan dan lima perusahaan kepala sawit.
Sebanyak 17 perusahaan itu diminta untuk memperbaiki kinerja berdasarkan hasil audit selama sebulan, dan hasilnya itu yang rencananya akan dilaporkan ke Menteri LHK saat di Riau," ujarnya.
Menurut dia, Pemprov Riau terus melakukan perbaikan kinerja dan membangun sistem pencegahan untuk penanggulangan Karhutla.
Seperti diketahui, kebakaran lahan dan hutan menjadi masalah yang terus mendera Riau dan mengakibatkan bencana asap yang sampai terkirim ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Yulwiriawati mengatakan, pemerintah kabupaten/kota memang diharapkan untuk mempersiapkan sistem yang disokong pendanaan yang cukup dalam penanggulangan Karhutla. "Sistem yang dibentuk adalah dengan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa, sehingga ketika terjadi kebakaran bisa langsung ditanggulangi dari bawah yang melibatkan masyarakat langsung," katanya.
Berdasarkan jadwal kunjungan Menteri LHK yang diterima Antara, rombongan menteri akan melakukan peninjauan menggunakan helikopter dengan dua alternatif rute. Rute pertama, helikopter berangkat dari Pekanbaru menuju Kabupaten Kepulauan Meranti kemudian ke kawasan konservasi Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Rokan Hilir dan Bengkalis. Sedangkan rute kedua, helikopter akan terbang dari Pekanbaru menuju Kepulauan Meranti dilanjutkan ke Bengkalis, Dumai, dan Rokan Hilir.
Dalam rombongan Menteri LHK dari Jakarta akan turut serta Kepala Bareskrim Polri, Kepala BP REDD+, serta sejumlah pejabat kementerian.