Ahad 16 Nov 2014 16:36 WIB

Dipanah, Kondisi Wakapolrestabes Makassar Membaik

Rep: c82/ Red: Esthi Maharani
  Sejumlah mahasiswa melempari polisi saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sulsel, Selasa (28/10).  (Antara/Yusran Uccang)
Sejumlah mahasiswa melempari polisi saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sulsel, Selasa (28/10). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kondisi Wakil Kepala Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Totok Lisdiarto yang terkena anak panah dalam bentrok, Kamis (13/11) lalu, terus membaik. Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Fery Abraham mengatakan, saat ini Totok masih dalam proses penyembuhan.

"Masih di Rumah Sakit Bhayangkara, sudah agak membaik, selang sudah dicabut," kata Fery kepada Republika, Ahad (16/11).

Totok terkena anak panah di bagian bawah ketiak kanan saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian, Kamis (13/11) lalu. Bentrokan terjadi saat mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) sedang menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Untungnya, lanjut Fery, anak panah tersebut tidak mengandung racun.

"Hanya mengenai tulang rusuk kelima dan tidak ada organ lain yang kena," ujarnya.

Kejadian Toto yang terkena anak panah itulah yang diduga menjadi pemicu aksi kebrutalan ratusan polisi di Kampus UNM. Dalam aksi tersebut, polisi memukul mahasiswa, merusak fasilitas kampus seperti kaca ruang kuliah, dan melempari mobil dan motor yang terparkir di sana.

Beberapa wartawan yang meliput pun ikut menjadi bulan-bulanan aparat kepolisian. Selain dipukul, alat liput seperti kamera foto dan video dirusak dan diambil memorinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement