Ahad 16 Nov 2014 14:24 WIB

Pengamat: Giant Sea Wall Bakal Dongkrak Bisnis Properti Kelas Atas

Rep: C88/ Red: Bayu Hermawan
Children pass the  burst dyke in Muara Baru, Jakarta. Government will build giant sea wall ahead of plan in 2014 instead of 2020. (illustration)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Children pass the burst dyke in Muara Baru, Jakarta. Government will build giant sea wall ahead of plan in 2014 instead of 2020. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat infrastruktur Universitas Indonesia, Wicaksono Adi menilai jika megaproyek Giant Sea Wall (GSW) terwujud maka keberadaannya bakal makin mendongkrak bisnis properti kelas menengah ke atas terutama di wilayah Utara Jakarta.

Sebab salah satu urgensi penting pembangunan GSW selain menanggulangi rob adalah penyediaan kawasan pemukiman bagi warga Jakarta. Menurutnya jika tujuan pembangunan GSW hanya mengatasi rob, maka sebaiknya pemerintah memikirkan cara lain yang lebih sederhana.

"GSW menelan dana yang sangat besar, jika penyediaan pemukiman tidak dapat terwujud maka lebih baik dana GSW dialihkan untuk membangun infrastruktur lain," katanya pada Republika, Ahad (16/11).

Menurutnya, GSW lebih tepat diarahkan untuk pengembangan perumahan ketimbang kawasan industri. Hal ini didasari pertimbangan perlunya mensikronkan visi tol laut Jokowi dengan proyek GSW yang tengah digarap.

Visi tol laut membawa isu pentingnya konektivitas antar pulau dengan manajemen rantai pasok. Jika nantinya di GSW dikembangkan kawasan industri maka lagi-lagi pembangunan hanya berpusat di Jakarta. Pengembangan kawasan industri harus diarahkan ke luar Jakarta misalnya ke Banten.

Dalam pandangan Wicaksono, ide GSW muncul lantaran makin padatnya pemukiman di jakarta utara. Sementara itu padatnya pemukiman penduduk dibayang-bayangi rob. "Kalau kemudian dibangun kawasan industri saya kira tidak sinkron," ujarnya.

Jika GSW dibangun sebagai kawasan industri, lanjutnya, maka otomatis akan menaikkan harga properti di Jakarta bagian utara.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement