Ahad 16 Nov 2014 10:08 WIB

Kendalikan Harga, Nasib BBM Harus Segera Diumumkan

BBM Subsidi
BBM Subsidi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Seorang pengamat ekonom Prof Sri Darma mengharapkan pemerintah segera mengumumkan harga bahan bakar minyak (BBM), karena rencana itu akan memicu naiknya harga barang dan kebutuhan bahan pokok masyarakat.

"Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintan harus segera mengumumkan naiknya harga BBM agar harga berbagai barang di pasaran bisa dikendalikan bisa dikendalikan," kata Prof Sri Darma yang juga rektor Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) di Denpasar, Ahad (16/11).

Naiknya sejumlah harga barang sebelum keluarnya pengumuman resmi, kenaikan harga BBM oleh pemerintan merupakan hal yang wajar, karena psikologi pasar terpengaruh akan isu kenaikan harga BBM.

Dalam kondisi demikian pelaku bisnis akan melakukan penyesuai penyesuaian harga berbagai jenis barang yang dijualnya. Selain itu ada juga beberapa spekulan yang mencoba peruntungan dengan memamfaatkan jeda waktu sebelum harga baru BBM diberlakukan dengan menaikan berbagai harga barang di pasaran.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi hal tersebut pengumuman harga BBM baru harus segera dilakukan agar tidak terjadi pergerakan harga harga yang tidak terkendali.

Dengan demikian diharapkan pelaku usaha memiliki kepastian untuk menyesuaikan besaran kenaikan berbagai biaya produksi yang berpengaruh terhadap kenaikan harga jual.

Rencana kenaikan harga BBM menurut Sri Darma merupakan dilema bagi pemerintah, jika BBM tidak naik akan mebebani APBN dan jika dinaikan pemerintah memang akan mendapat dana segar untuk pembagunan dari pengurangan subsidi BBM.

Namun penyesuai harga BBM tersebut membuat sebagian rakyat akan menjerit. Semua hal itu agar diantisipasi oleh pemerintahan baru Presiden Jokowi dengan program kartu saktinya sehingga rakyat kecil tidak makin terhimpit.

Justru sebaliknya denga naiknya harga BBM subsidi akan lebih tepat sasaran dan pembangunan akan lebih pesat lagi, harap Sri Darma.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement