Sabtu 15 Nov 2014 21:12 WIB

Triwulan III 2014, NPI Surplus 6,5 Miliar Dolar AS

Rep: C87/ Red: Julkifli Marbun
Ekspor (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) surplus 6,5 miliar dolar AS pada triwulan III 2014. Nilai tersebut meningkat dibanding triwulan II 2014 yang mencapai 4,3 miliar dolar AS.

Peningkatan surplus NPI tersebut mendorong kenaikan posisi cadangan devisa dari 107,7 miliar dolar AS pada akhir triwulan II 2014 menjadi 111,2 miliar dolar AS pada akhir triwulan III-2014.

Pada Oktober 2014, posisi cadangan devisa meningkat menjadi  112,0 miliar dolar AS. Jumlah cadangan devisa cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri Pemerintah selama 6,3 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional.

“NPI menunjukkan kinerja yang semakin baik. Pemulihan defisit transaksi berjalan yang membaik, diperkirakan berlanjut pada triwulan IV 2014,” kata Gubernur BI, Agus Martowardjojo, dalam siaran persnya, Jumat (14/11).

Pemulihan ekonomi global diperkirakan akan berdampak positif pada ekspor Indoneisa, meskipun harga komoditas dunia yang masih menurun. Impor diperkirakan masih tertahan seiring dengan  pertumbuhan ekonomi domestik yang mengalami moderasi.

Surplus neraca perdagangan barang diperkirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2014 dan menopang perbaikan kinerja transaksi berjalan. Aliran masuk modal asing diperkirakan masih berlanjut meskipun dengan intensitas yang menurun dipengaruhi sejumlah sentimen negatif global maupun domestik.

“Pada Oktober 2014, perilaku investor yang menunggu rencana kerja pemerintahan baru dan faktor eksternal terkait normalisasi kebijakan the Fed telah mendorong investor asing untuk membukukan net jual pada instrumen saham, namun masih menambah kepemilikannya atas intrumen SUN dan SBI,” imbuhnya.

Bank Indonesia berharap kinerja NPI akan semakin sehat sejalan dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia, serta langkah reformasi struktural yang akan ditempuh Pemerintah, termasuk di sektor migas. Bank Indonesia berupaya menjaga inflasi dan menurunkan defisit transaksi berjalan pada level yang sehat dengan memonitor dan memastikan agar dinamika perekonomian nasional berjalan dengan sehat dan berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement