REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan memasang jaringan internet berupa wifi di dalam Kapal KM Kelud. Hal ini ditujukan agar para penumpang dapat semakin nyaman berada dalam perjalanan laut yang relatif panjang.
Saat ini, pemasangan BTS di kapal rute Jakarta-Batam-Medan ini telah dilakukan oleh dua operator seluler ternama di Indonesia. Saat ini, jaringan tersebut masih diujicoba dalam hal pengaktifannya.
"Sekarang sudah dipasang BTS wifi. Diharapkan dapat secepatnya aktif karena ini salah satu upaya kami agar para penumpang merasa nyaman dalam perjalanan," ujar direktur utama PT Pelni Sulistyo Wimbo, dalam soft launching KM Kelud, Sabtu (15/11).
Armada KM Kelud baru saja diperbaharui oleh PT Pelni. Dalam kapal buatan Jerman ini, konsep semi pesiar (little cruise) rencananya diterapkan. Sejauh ini, penerapan itu mulai direalisasikan dengan penambahan beberapa fasilitas seperti mini gym, pusat bermain anak, dan ruang game center.
Menurut Wimbo, dengan fasilitas ini diharapkan penumpang kapal milik PT Pelni yang kebanyakan berasal dari kelas menengah terpuaskan. Tidak hanya itu, pembaharuan juga diutamakan untuk merubah konsep kelas ekonomi. Perubahan itu diantaranya dengan perbaikan kamar mandi, pelayanan makanan, dan tempat tidur.
"Penumpang di kelas ekonomi tentu sangat tidak menikmati perjalanan. Karenanya dengan fasilitas baru ini mereka setidaknya nyaman," tambah mantan Dirut PT KAI tersebut.
Sementara itu, beberapa penumpang rutin di kelas ekonomi menuturkan cukup puas dengan pembaharuan KM Kelud. Salah satunya adalah Tuti yang mengaku cukup terkejut dengan perubahan armada yang sudah ada sejak 1988 ini.
"Sejak 1999 saya sudah naik ini. Dulu rasanya naik KM Kelud kayak di penjara, kamar mandi jorok ditambah makanan yang gak enak," ujar Tuti.
Wanita berusia 56 tahun ini juga menjelaskan salah satu fasilitas tambahan yang juga membuat nyaman adalah adanya colokan listrik di tiap tempat tidur (seat) penumpang kelas ekonomi. Ia berharap seluruh fasilitas baru ini dapat terus dipelihara agar membuat penumpang semakin tertarik menaiki kapal berusia 16 tahun itu.
"Kalau begini, saya akan terus naik kapal karena pilihan. Kalau dulu kan memang karena terpaksa saja," tambah Tuti.