Sabtu 15 Nov 2014 17:45 WIB

Kenaikan BBM Bisa Mempengaruhi Elpiji Bersubsidi

Elpiji
Foto: Republika/Prayogi
Elpiji

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Pertamina (Persero) Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar menyatakan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi baik jenis premium atau biosolar akan berimbas pengaruhi naiknya harga gas elpiji subsidi 3 kilogram.

"Ada koreksi harga baik itu barang-barang nonsubsidi maupun subsidi tidak terkecuali elpiji 3 kilogram. Jadi kenaikan kali ini, membuat harga elpiji subsidi 3 kilogram terkoreksi sediri di lapangan," ujar Sales Representatif Domestic Gas Pertamina Riau Sumbar Donny Brilianto di Pekanbaru, Jumat (14/11).

Sudah lazim terjadi ketika timbul isu-isu yang berkembang atau rencana pemerintah menaikan harga BBM, maka dimana-mana wilayah Indonesia akan berdampak terhadap terjadinya koreksi harga penjualan terhadap suatu komoditi.

Belum lagi ditambah dengan ulah oknum atau spekulan dengan segaja menimbun dan juga menjual elpiji 3 kilogram demi mendapatkan keuntungan pribadi, pada saat gas melon langka dipasaran atau saat harga BBM bersubsidi dinaikan oleh pemerintah.

"Seharusnya pasokan yang ada saat ini bisa memenuhi permintaan masyarakat di Pekanbaru yang dilayani sekitar 600 pangkalan dengan harga jual Rp15.000 per tabung atau pengecer Rp16.000 sampai Rp17.000 per tabung. Namun, tiba-tiba mereka naikan harganya jadi Rp20.000 sampai Rp25.000," katanya.

Pihaknya mengakui, saat ini tengah gencar melakukan operasi pasar untuk sejumlah daerah di Kota Pekanbaru, disamping menambah alokasi kuota sebesar sembilan persen dari jatah normal sekitar 17.000 tabung setiap bulan.

"Operasi pasar kami lakukan itu, tujuannya hanya dua yakni melakukan normalisasi stok dan melakukan normalisasi harga," katanya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebelumnya mengatakan, pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi menunggu kepulangan Presiden Joko Widodo dari lawatan ke luar negeri.

"Tunggu Bapak Presiden kembali," katanya usai berkunjung ke Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM pekan ini.

Menurut dia, pengumuman kenaikan harga BBM akan dilakukan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, yang saat ini sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara selama 8-16 November 2014.

Tiga negara tersebut adalah Tiongkok untuk menghadiri KTT APEC, Myanmar menghadiri KTT ASEAN, dan Australia menghadiri pertemuan G20. Presiden dijadwalkan tiba kembali di Tanah Air pada Ahad (16/11).

Sudirman kembali meminta konsumen tidak melakukan aksi spekulasi dengan membeli BBM secara berlebihan. "Masyarakat umum juga tidak perlu panik, karena ketersediaan stok sudah dijamin Pertamina," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement