REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kenaikan harga cabai dan bawang merah di pasaran Kota Palu, Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir ini bukan karena dampak dari rencana pemerintah menaikkan BBM subsidi, tetapi pasokan dari petani ke pasar terus berkurang.
"Dua kebutuhan sehari-hari itu mengalami lonjakan harga cukup tajam," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Palu Tamin Tombolotutu, Sabtu (15/11).
Ia mengatakan harga cabai sekarang ini terus bergerak naik dan sudah mencapai Rp45 ribu/kg. Dalam kondisi nornal harga cabai di pasar-pasar setempat berkisar Rp20 ribu/kg.
Begitu pula halnya bawang merah, kini dijual pedagang di pasar tradisional dan moderen di Ibu Kota Provinsi Sulteng sudah berkisar Rp30 ribu sampai Rp35 ribu/kg.
Padahal, harga bawang merah normalnya hanya berkisar Rp17 ribu/kg. Menurut dia, kenaikan harga lebih dikarenakan suplai dari petani semakin berkurang, sementara permintaan masyarakat meningkat.
Berkurangnya pasokan kedua kebutuhan tersebut ke pasar selain karena produksi petani menurun akibat dampak dari kemarau panjang yang melanda seluruh wilayah Sulteng selama tiga bulan terakhir ini.
Selain itu, pedagang banyak yang melayani permintaan konsumen dari Kaltim dan Jakarta. "Jadi hasil pembelian mereka sebagian dijual di kedua daerah itu," katanya.
"Ini salah satu yang menyebabkan pasokan cabai dan bawang merah ke pasar lokal semakin berkurang," katanya.
Apalagi, harga kedua kebutuhan itu di Jakarta dan Kalimantan cukup mahal dibandingkan di Palu terbilang masih murah, meski harganya sekarang ini rata-rata mengalami kenaikan cukup tinggi. Namun stok yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.