REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Meskipun panik karena diguncang gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter, para pasien di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo tak sampai lari ke luar ruangan.
"Pasien dan keluarga pasien cukup panik, namun tidak berhamburan ke luar gedung atau ruangan. Semua masih terkendali," ujar seorang perawat RSAS, Desy Lumalo, Sabtu (15/11).
Menurutnya pasien tidak dievakuasi, karena pasien bisa menenangkan diri setelah gempa susulan berkekuatan 6,3 SR reda.
Meski demikian,lanjutnya, seluruh perawat memperketat pengawasan pasien untuk mengantisipasi bila ada gempa susulan lagi.
Sementara itu, sejumlah keluarga pasirn mengaku tetap tenang saat gempa dan tidak berhamburan ke luar gedung.
"Takut sih pasti, tapi kami yakin gempa tidak akan sampai merobohkan bangunan atau rumah. Lagipula kalau panik berlebihan malah bisa cedera karena berdesakan keluar," ungkap seorang warga, Yanti Adam.
Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku dan Papua Barat setelah gempa berkekuatan 7,3 SR terjadi pukul 10.40 Wita.
Gempa susulan kemudian terjadi pukul 11.05 Wita dengan kekuatan 6,3 SR.