REPUBLIKA.CO.ID, MANADO --Sekitar 95 persen listrik di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) padam akibat gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter yang mengguncang daerah tersebut pukul 10.31 Wita hari ini.
Humas PLN Suluttenggo Lefrand Maleke di Manado, Sabtu mengatakan di Sulut ada 42 penyulang yang aktif. Namun saat terjadi gempa mengalami gangguan hingga tinggal dua penyulang yang berjalan normal.
"Gempa bumi ini, membuat sebagian besar listrik padam, yakni 42 penyulang langsung padam," jelasnya.
Ini merupakan fenomena alam, tetapi PLN mengupayakan dalam satu jam ke depan listrik dapat normal kembali.
Dia mengatakan, saat ini PLN sementara berusaha melakukan perbaikan hingga satu per satu penyulang mulai aktif kembali.
Fentje, warga Tondano, Minahasa mengatakan setelah gempa listrik langsung padam. Dia mengatakan pihaknya panik karena selesai gempa bersamaan dengan listrik yang padam.
Pusat gempa berada di Halmahera Maluku Utara 132 km Barat Laut Halmahera. 152 km Tenggara Sitaro Sulawesi Utara, 156 km Barat Laut Ternate Maluku Utara, 180 km Barat Laut Sofifi Maluku Utara dan 2364 km Timur Laut Jakarta-Indonesia.
Gempa ini berpotensi tsunami.