REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan saat ini sebagian besar wilayah di Provinsi Riau telah memasuki puncak musim hujan yang dapat menimbulkan angin kencang di sejumlah kabupaten/kota.
"Pada November ini merupakan puncak musim hujan dan peluang terjadinya angin kencang cukup tinggi untuk sejumlah wilayah kabupaten/kota di Riau," kata analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Ibnu Amiruddin di Pekanbaru, Sabtu.
Angin kencang dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer per jam atau lebih dari itu menurut dia berpotensi menyebabkan berbagai peristiwa merugikan bagi masyarakat, seperti pohon tumbang, atap rumah terbang dan lainnya.
Namun menurut dia, peluang untuk terjadinya angin puting beliung sangat kecil karena wilayah yang memang tidak rentan terjadi peristiwa tersebut.
Sebelumnya dilaporkan bahwa angin puting beliung membuat heboh masyarakat di sebagian wilayah di Riau, bahkan di Kota Dumai. Peristiwa tersebut dikabarkan telah merusak sembilan ruang kelas SMA Negeri 5 Dumai pada Selasa (11/11) pukul 12.40 WIB.
Bagian atap pada sejumlah ruang kelas sekolah yang berada di Jalan Lintas Dumai-Pakning itu dilaporkan mengalami rusak berat.
Namun analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Ibnu Amiruddin menyatakan bisa jadi peristiwa itu hanya disebabkan angin kencang dan bukan angin puting beliung seperti yang dikabarkan.
"Terkadang ketidaktahuan masyarakat, menyebabkan setiap peristiwa angin kencang yang merusak bangunan dan lainnya disebut sebagai puting beliung. Padahal belum tentu angin puting beliung, karena peristiwa ini sebenarnya sangat jarang terjadi di daerah tropis seperti Indonesia," katanya.