Sabtu 15 Nov 2014 11:30 WIB

Siswa SD Gorontalo Utara Menangis Saat Gempa

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Warga di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, panik diguncang gempa lebih dari tiga menit, Sabtu.

Reni Modanggu, warga Desa Cisadane, Kecamatan Kwandang, mengaku kaget dengan goncangan gempa yang menurut ia sangat kuat dan tergolong lama.

"Saya sontak membawa dua orang anak balita saya, saat gempa terjadi setelah melihat warga lainnya berhamburan ke luar rumah," ujar Reni.

Kepanikan yang sama dirasakan pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Moluo, yang berhamburan ke luar gedung sekolah saat gempa terjadi.

"Kami panik, sebab gempa sangat kuat dirasakan di dalam kelas," ujar Asri Ipo, guru kelas di SDN tersebut.

Menurut ia, gempa cukup membuat panik siswa khususnya yang duduk di bangku kelas 3 yang kebanyakan menangis karena takut.

Beruntung kata Asri, para guru bisa mengevakuasi seluruh siswa di lapangan sekolah dan memulangkan mereka lebih awal setelah gempa reda.

Sementara itu, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Roni Bumulo, mengatakan, pihaknya langsung mengirimkan pesan singkat kepada seluruh pejabat daerah, camat, kepala desa dan para tokoh masyarakat agar bisa menyebarkan informasi peringatan dini tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menurut ia, meski pusat gempa bukan terjadi di Gorontalo, namun warga diminta waspada sebab peringatan dini tsunami menjangkau Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Papua Barat.

Pihaknya meminta agar masyarakat di wilayah pesisir Gorontalo Utara tetap waspada dan cermat melihat tanda-tanda alam untuk menghindari bencana yang tidak diinginkan bersama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement