REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, Jabar, berencana akan membuat rumah naskah kerajaan. Pembuatan rumah naskah tersebut, rencananya akan dimulai 2015 mendatang. Tujuannya, supaya naskah-naskah yang berkaitan dengan kerajaan se-nusantara bisa disimpan di rumah tersebut. Sehingga, naskah itu tidak hilang atau tercecer.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya akan membangun fasilitas untuk naskah kerajaan se-nusantara. Bentuknya, tidak seperti museum. Melainkan, rumah. Makanya, akan dinamakan rumah naskah kerajaan.
"Kalau sudah ada rumahnya, maka naskah kerajaan yang ada di tanah air akan dikumpulkan," ujar Dedi, Jumat (14/11).
Jadi, kata Dedi, pihaknya akan mengumpulkan seluruh naskah kerajaan dari berbagai peloksok nusantara. Setelah itu, naskah tersebut akan disusun. Lalu, disimpan di rumah naskah.
Dengan begitu, naskah-naskah kerajaan itu akan tersimpan di satu tempat. Sehingga, naskah itu aman. Tidak khawatir hilang atau tercecer.
Kemudian, lanjut Dedi, pemkab akan membuat kebijakan. Supaya, para pelajar lebih mencintai sejarah. Dari sejarah yang dibaca melalui naskah itu, diharapkan para pelajar bisa lebih aplikatif lagi. Sehingga, mereka bisa lebih berinovasi dan produktif.
Sementara itu, Guru Besar Sejarah Universitas Padjajaran, Nina Herlina Lubis, mengaku, pihaknya mengapresiasi atas gagasan Bupati Purwakarta tersebut. Soalnya, baru kali pertama dia mendengar ada kepala daerah yang ingin membangun rumah naskah kerajaan.
"Kami siap membantu dalam pengembangan rumah naskah ini. Karena, hal ini sangatlah penting sebab menyangkut proses kehidupan negara kita," ujarnya.